Sebagai bentuk follow up dari rencana kegiatan yang telah dicanangkan pada Rapat Kerja Tahunan, Program Studi Magister Ekonomi Syariah menggelar Kuliah Pakar melalui aplikasi Zoom pada hari Rabu tanggal 20 Mei 2020 dengan menghadirkan dua pembicara yaitu Dr. Hamzah, M. Ag. rektor IAIN Sorong, Papua Barat dan Dr. Muhammad Widus Sempo, M.A. dosen Universitas Sains Islam Malaysia. Tema yang diusung dalam kuliah pakar tersebut adalah “Ekonomi Islam dalam Perspektif Al-Qur’an”.
Kegiatan kuliah pakar ini dikuti oleh mahasiswa pascasarjana Program Studi Ekonomi Syariah dan beberapa dosen yang memiliki konsen mengenai perkembangan ekonomi syariah baik dari UIN Alauddin Makassar maupun dari luar. Kegiatan ini mendapatkan high appreciation dari para peserta.
Rektor Institut Agama Islam Negeri Sorong Papua Barat yaitu Dr. H. Hamzah Khaeriyah selaku pembicara pertama memaparkan makalahnya dengan judul “Tafsir Ekonomi Kontemporer; Menguak Teori-Teori Ekonomi dalam Al-Qur’an” ”. Dalam paparannya, pemateri mengungkapkan bahwa di dalam Alquran ditemukan beberapa kosa kata yang sering digunakan dalam kajian ekonomi yaitu kata akala, ajara, bay’un, tijaratun meskipun harus diakui bahwa tidak ada pengkavlingan ayat-ayat Al-Qur’an dari sudut pandang tertentu khususnya dari sudut pandang ekonomi karena Al-Qur’an itu memiliki visi yang sangat universal di antaranya yaitu rahmat, syifa’ (obat), mauidzah (nasehat), dan hudan (petunjuk).
Selanjutnya, materi kedua diurai secara apik oleh Dr. H, Muhammad Widus Sempo, M.A dalam judul materi “Hidup Ekonomis di Masa Pandemik Covid-19: Perspektif Al-Qur’an”. Dalam paparannya, pemateri mengurai tentang prinsip hidup ekonomis yaitu hemat, tidak boros, qanaah dan manajemen keuangan. Dalam hidup hemat, pemateri menguraikan bahwa hemat itu merupakan penghargaan terhadap suatu nikmat, kelihatan indah dan sungguh sangat bermanfaat. Di sisi lain, hemat itu merupakan syukur maknawi dan pada masa yang sama penghargaan terhadap rahmat Ilahi yang terselubung di balik setiap nikmat dan ihsan. Hemat juga merupakan sebab keberkatan dalam hidup dan rezeki yang melimpah ruah. Seterusnya, ia juga menyehatkan badan yang berfungsi seolah-olah seperti sistem imun yang melawan virus. Hemat menjaga air muka dari meminta-minta yang dapat merendahkan derajat maknawi seseorang. Dia adalah wasilah yang kuat memberikan perasaan senang dalam jiwa setiap kali mengecapi nikmat dan pemberian.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi yang cukup tinggi dari Direktur Pascasarjana
Bapak Prof. Dr. H.M. Galib, M.A. Beliau berharap bahwa kegiatan kuliah pakar
harus terus digelorakan dan disemarakkan karena kegiatan kuliah pakar menjadi
penciri utama program pascasarjana sebagai pusat kajian akademik dan pencerahan
intelektual bagi kalangan mahasiswa dan dosen.
AWH